SKK Konstruksi

Berikut ini tahapan proses pengajuan SKK Konstruksi :

1. Mengajukan permohonan registrasi online: Pemohon membuat akun dan mengisi formulir
2. Upload Dokumen: Pemohon mengunggah dokumen-dokumen persyaratan SKK yang telah dipersiapkan ke sistem.
3. Proses Verifikasi dan Evaluasi: 
   
   -Verifikasi Dokumen: Lembaga Sertifikasi Profesi akan  memverifikasi dokumen yang diajukan oleh pemohon untuk memastikan keabsahan dan kesesuaian dengan persyaratan yang berlaku.
   
   -Uji Kompetensi: Pemohon akan diundang untuk mengikuti uji kompetensi sesuai dengan bidang yang diajukan. Ujian ini bertujuan untuk menilai kemampuan teknis dan pengetahuan pemohon di bidang konstruksi.
   
   -Wawancara atau Asesmen: Selain ujian tertulis atau praktik, bisa juga dilakukan wawancara atau asesmen tambahan oleh asesor yang ditunjuk untuk memastikan kompetensi pemohon.
   
   
4. Penerbitan SKK Konstruksi : Setelah dinyatakan lulus dari seluruh tahapan evaluasi, Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) akan mengesahkan dan menerbitkan SKK Konstruksi atas nama pemohon. 
5. Masa Berlaku Sertifikat: SKK yang telah terbit ini memiliki masa berlaku selama 3 tahun, dan pemegang sertifikat harus harus memperbarui (renewal) sertifikat sebelum masa berlaku habis dengan mengikuti prosedur yang ditetapkan.

Calon peserta wajib menyiapkan dokumen berikut untuk melakukan pendaftaran melalui Sistem Informasi Konstruksi Indonesia (SIKI):

1. Akun SIKI: Pastikan Anda memiliki akun SIKI yang aktif dengan username dan password yang valid.
2. Dokumen Identitas: KTP, NPWP, dan ijazah terakhir yang telah dilegalisir.
3. Curriculum Vitae (CV): Dokumen yang berisi riwayat pendidikan dan pengalaman kerja, terutama yang relevan dengan bidang migas.
4. Surat Pengalaman Kerja: Bukti tertulis mengenai pengalaman kerja di sektor migas.
5. Foto Terbaru: Sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh lembaga sertifikasi.
6. Dokumen Pendukung Lainnya: Sertifikat pelatihan, sertifikat keahlian, atau dokumen lain yang dapat mendukung kompetensi di bidang migas.

Seluruh dokumen yang diunggah harus dalam format yang sesuai dan telah discan dengan kualitas yang baik. Pastikan semua informasi yang tercantum dalam dokumen sudah benar dan akurat.

Proses permohonan SKK Konstruksi umumnya dapat diselesaikan dalam waktu sekitar 7 - 14 hari kerja, terhitung sejak pengajuan berkas hingga pelaksanaan ujian kompetensi. Peserta wajib melunasi biaya administrasi yang telah ditetapkan. Sertifikat akan diterbitkan setelah peserta dinyatakan lulus ujian

Dokumen yang tidak memenuhi persyaratan akan menghentikan proses selanjutnya. Pastikan semua dokumen telah disiapkan sesuai ketentuan yang berlaku.

Biaya pendaftaran untuk memperoleh Sertifikat Kompetensi Kerja Konstruksi berkisar antara Rp900.000 hingga Rp8.100.000. Besaran biaya tersebut dipengaruhi oleh jenjang kompetensi yang dipilih dan belum termasuk biaya-biaya tambahan seperti akomodasi

• Review Hasil Ujian: Peserta dapat meminta feedback atau evaluasi dari asesor atau lembaga yang melaksanakan uji kompetensi untuk memahami area atau aspek mana yang menyebabkan kegagalan. Ini penting untuk mengidentifikasi kelemahan atau kekurangan dalam pengetahuan atau keterampilan yang perlu diperbaiki.

• Ujian Ulang: Sebagian besar LSP yang menyelenggarakan uji kompetensi memberikan kesempatan untuk mengikuti ujian ulang. Peserta dapat mengajukan permohonan untuk mengikuti ujian ulang setelah mempersiapkan diri dengan lebih baik, berdasarkan hasil evaluasi sebelumnya.

• Mengikuti Pelatihan atau Kursus: Jika peserta merasa memerlukan peningkatan keterampilan atau pengetahuan di area tertentu, mereka bisa mengikuti pelatihan tambahan yang relevan. LSP sering menawarkan program pelatihan yang dirancang untuk membantu individu meningkatkan kompetensi mereka.
• Mentorship: Peserta juga dapat mencari bimbingan dari mentor atau tenaga ahli yang berpengalaman di bidang konstruksi untuk memperbaiki kekurangan yang ada.

• Perbaikan Dokumen Pendukung: Jika kegagalan dalam uji kompetensi terkait dengan kurangnya dokumen pendukung atau bukti pengalaman, peserta harus memperbaiki atau melengkapi dokumen tersebut sebelum mengajukan permohonan ulang.

• Banding atau Protes: Jika peserta merasa ada kesalahan atau ketidakadilan dalam penilaian, mereka bisa mengajukan banding sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh lembaga pengujian. Proses banding ini biasanya melibatkan pengkajian ulang hasil ujian oleh pihak ketiga atau komite yang independen.
• Latihan Uji Kompetensi: Beberapa lembaga menawarkan simulasi atau latihan uji kompetensi yang bisa digunakan oleh peserta untuk berlatih sebelum menghadapi ujian yang sesungguhnya.

Untuk meminimalkan resiko tidak lulusnya uji kompetensi SKK, hubungi tim Kinergy untuk informasi lebih lanjut, hubungi marketing Kinergy.